Pemberian Makanan Tambahan Dalam Upaya Mewujudkan Pakualaman bebas Stunting

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan berada dibawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) melakukan percepatan penurunan Stunting melalui pendekatan keluarga untuk mencegah lahirnya bayi Stunting. Stunting merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia. Percepatan Penurunan Stunting dimulai pada saat masa prakonsepsi sampai dengan 1.000 hari pertama kehidupan. Di Tingkat Kelurahan dibentuk Tim Pendamping Keluarga yaitu sekelompok tenaga yang terdiri dari Bidan, Kader TP PKK dan Kader KB yang melaksanakan pendampingan kepada Calon Pengantin / Calon Pasangan Usia Subur, keluarga dan keluarga yang berisiko Stunting yang meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial serta surveilans untuk mendeteksi dini faktor resiko stunting.

Selasa, 10 Oktober 2023. Mantri Pamong Praja Pakualaman menyerahkan bingkisan telur ayam mentah kepada Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) Pakualaman, yang selanjutnya oleh Kader TPK Pakualaman dibagikan kepada keluarga yang memiliki anak balita dengan berat badan kurang atau tinggi badan kurang, calon ibu atau ibu hamil. Oleh sebab itu, dalam penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting membutuhkan pendekatan intervensi yang komprehensif. Intervensi ini mencakup aspek penyiapan kehidupan berkeluarga, pemenuhan asupan gizi, perbaikan pola asuh, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan serta peningkatan akses air minum serta sanitasi.
Intervensi yang paling menentukan adalah mempersiapakan calon ibu, memberikan pelayanan maksimal kepada ibu hamil dan memastikan persalinan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. ASI ekslusif diberikan dengan diawali melalui inisiasi menyusui dini dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan secara terus menerus oleh tenaga Kesehatan pada 1000 hari pertama kehidupan. Masalah kekurangan gizi pada ibu hamil seringkali tidak disadari baik itu oleh individu, keluarga maupun masyarakat sebagai sebuah masalah yang harus dicegah dan diselesaikan. Hal ini mengindikasikan bahwa kebanyakan keluarga tidak memiliki pengetahuan tentang gizi dan perilaku kesehatan yang tepat. Oleh sebab itu, menempatkan keluarga sebagai lokus maupun fokus tanggung jawab pemecahan persoalan stunting menjadi sangat penting.

Kegiatan ini sebagai upaya mewujudkan Pakualaman bebas Stunting