Workshop Stunting di Kemantren Pakualaman
Pada hari Kamis, 10 Oktober 2024 diselenggarakan Workshop Stunting oleh Penyuluh KB dari DP3AP2Kb di Pendopo Kemantren Pakualaman. Peserta workshop dari Forkopimtren Pakualaman : Bapak Danramil Pakualaman, Bapak Kapolsek Pakualaman, KUA pakualaman, Kader TPK, Kader Posyandu sekitar 25 peserta.
Hadir dalam kegiatan ini narasumber dari Satgas Stunting Kota Yogyakarta (ibu Pipit) dan Kepala Puskesmas Pakualaman ibu dr Nike.
Sambutan Mantri Pamong Praja Pakualaman yang diwakili Kepala jawatan Umum Ari Suryani, menyampaikan untuk mendukung pencegahan stunting peran kader diwilayah sangat diperlukan khususnya mendoreong remaja, ibu hamil dan ibu menyusui untuk makan makanan bergizi, minum obat penambah zat besi (Fe) atau obat penambah darah. Posyandu sebagai tempat pemeriksaan tingkat pertama setiap bulan di tiap RW , sehingga kadernya diharapkan terus mengajak ibu-ibu yang memiliki batuta dan balita untuk menimbangkan berat badan anaknya dan mengukur tinggi badan anaknya. Serta ucapan terima kasih kepada ibu ibu kader TPK dan Kader Posyandu se kemantren Pakualaman yang sudah bekerjasama dalam pencegahan stunting di Kemantren Pakualaman.
Ibu pipit dari Stgas Stunting Kota Yogyakarta mengharapkan semua kader dapat mengajak ibu hamil datang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas dan untuk KUA diharapkan dapat menginput data calon pengantin melalui aplikasi ELSIMIL (Elektronik Siap Nikah dan Hamil). ELSIMIL merupakan aplikasi elektronik siap nikah dan hamil, yang digunakan untuk menilai status gizi calon pengantin 3 bulan sebelum menikah. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya remaja calon Pasangan Usia Subur yang memiliki status gizi kurang atau anemia. Status gizi yang kurang pada remaja atau calon pengantin meningkatkan resiko kejadian stunting pada balita. Sehingga Pencegahan stunting dari hulu yaitu yang dilakukan pada saat remaja atau 3 bulan sebelum menikah sangat penting dilakukan karena akan mepengaruhi secara signifikan angka kejadian stunting di Indoensia. Hal ini disebabkan karena hampir sepertiga kehamilan berasal dari calon pasangan usia subur atau remaja.
Dari ibu dr Nike Kepala Puskesmas Pakualaman menyampaikan bahwa jika ada ibu hamil di Kemantren Pakualaman hendaknya sedini mungkin memeriksakan kehamilannya di Puskesmas agar terpantau dalam kehamilannya sampai anak nanti lahir. Untuk Stunted/Stunting di Kemantren Pakualaman semua punya riwayat berat badan kurang dan penyakit penyerta lainnya. Sehingga Posyandu mempunyai peran strategis untuk melaporkan kondisi anak anak di wilayah masing masing di Puskesmas Pakualaman.