1. SEJARAH Lihat

2. PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 38 TAHUN 2023 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA KEMANTREN DAN KELURAHAN Lihat

3. TUGAS DAN FUNGSI BADAN PUBLIK SERTA KANTOR/UNIT DI BAWAHNYA Lihat

4. MOTTO

5. MAKLUMAT PELAYANAN Lihat

6. PETA WILAYAH

7. BATAS WILAYAH

Kemantren Pakualaman merupakan salah satu Kemantren/Kecamatan dari 14 Kemantren/Kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta, dengan batas wilayah sebagai berikut :

Utara      :  Kecamatan Danurejan dan Gondokusuman

Selatan  :  Kecamatan Mergangsan.            

Timur      :  Kemantren Umbulharjo

Barat      :  Kemantren Gondomanan

Kemantren Pakualaman terbentang antara :  110.23’79 LS dan 110.23’79  BT, dengan ketinggian 113 meter di atas permukaan laut.

8. KEADAAN ALAM

Secara garis besar Kemantren Pakualaman merupakan dataran rendah dimana dari barat ke timur relatif datar dan dari utara ke selatan memiliki kemiringan ± 1 derajat, serta terdapat 2 aliran sungai yang terdapat di Kemantren Pakualaman yaitu sungai Code dan sungai Manunggal. Kedua aliran sungai tersebut berada diperbatasan barat dan timur Kemantren Pakualaman.

9. LUAS WILAYAH

Kemantren Pakualaman memiliki luas 0.63 km2. Kemantren Pakualaman terbagi menjadi dua Kelurahan, yaitu : Kelurahan Purwokinnti dan Kelurahan Gunungketur. Secara keseluruhan Kemantren Pakualaman terdiri dari 7 Kampung, 19 RW dan 83 RT. serta dihuni oleh 10.634 jiwa (sumber : Data Pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Yogyakarta sampai dengan 31 Agustus 2024)

10. TIPE TANAH

Kondisi tanah Kemantren Pakualaman seperti kondisi tanah di Kota Yogyakarta secara umum, yaitu cukup subur dan memungkinkan ditanami berbagai tanaman pertanian maupun perdagangan, disebabkan oleh letaknya yang berada didataran lereng gunung Merapi (fluvia vulcanic foot plain) yang garis besarnya mengandung tanah regosol atau tanah vulkanis muda Sejalan dengan perkembangan Perkotaan dan Pemukiman yang pesat, lahan pertanian Kota setiap tahun mengalami penyusutan.  Data tahun 1999 menunjukkan penyusutan 7,8% dari luas area Kota Yogyakarta (3.249,75) karena beralih fungsi, (lahan pekarangan)

11. IKLIM

Sebagaimana daerah di Indonesia Kemantren Pakualaman juga beriklim tropis dengan memperoleh pengaruh angin muson yang berganti arah setiap setengah tahun sekali. Pengaruh angin muson ini akan menyebabkan timbulnya musim hujan dan musim kemarau. Tipe iklim "AM dan AW", curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn dengan 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,2°C dan kelembaban rata-rata 24,7%.  Angin pada umumnya bertiup angin muson dan pada musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah 220°  bersifat basah dan mendatangkan hujan, pada musim kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah ± 90° - 140° dengan rata-rata kecepatan 5-16 knot/jam

12. DEMOGRAFI

Pertambahan penduduk Kota dari tahun ke tahun cukup tinggi, pada akhir tahun 1999 jumlah penduduk Kota 490.433 jiwa dan sampai pada akhir Juni 2000 tercatat penduduk Kota Yogyakarta sebanyak 493.903 jiwa dengan tingkat kepadatan rata-rata 15.197/km².  Angka harapan hidup penduduk Kota Yogyakarta menurut jenis kelamin, laki-laki usia 72,25 tahun dan perempuan usia 76,31 tahun.